Minggu, 13 September 2015

BUKAN MEMERINTAH MELAINKAN MELAYANI

MINGGU, 13 SEPTEMBER 2015
BACAAN : MARKUS 10 : 35 - 45 (Ayat 42-45)


BUKAN MEMERINTAH MELAINKAN MELAYANI
Dewasa ini, keinginan untuk mendapatkan pekerjaan bagi anak-anak sangatlah tinggi namun juga sangatlah susah/rumit. banyak orang tua tidak tega melihat anak-anaknya menjadi orang-orang yang masuk dalam kategori pengangguran. Oleh karena itu mereka (orang tua) menempuh berbagai cara yang penting anak-anaknya mendapatkan pekerjaan.

Berbagai kebijakan yang ditempuh di buat oleh mereka (orang tua), jalur keluarga sampai-sampai mengorbanankan materipun dilakukan.

Tapi, setelah anak mendapatkan pekerjaan, sepertinya mereka tidak merasa puas  dengan jabatan-jabatan yang ditawarkan. Banyak orang tua/anak-anak ingin segera menepati posisi-posisi bergengsi/penting dalam tempat mereka bekerja. Namun kalau keinginan meraka tidak tergapai untuk jabatan-jabatan tersebut (Pemimpin). Yang penting berada sebagai orang kepercayaan (tangan kanannya bos). Hal ini dibuat agar dapat dikenal, berkuasa dan sewaktu-waktu dapat mengambil alih kepemimpinan.

                Semuanya itu mereka kerjakan bukan untuk sebua pengabdian namun hanya ingin mengejar popularitas karena itu hampi disetiap unit kerja (pemerintah maupun swasta) terjadi banyak sekali kasus-kasus tentang perebutan kekuasaan/Kepemimpinan.

                Semua orang tua inginkan anak-anaknya menempati posisi-posisi penting ditempat mereka mengabdi. Banyak orang tua memberi harapan kepada anak-anak bahwa yang penting anak.a maju saja maka orang tua (papa/mama) akan menghalalkan segala cara untuk anaknya.

Keinginan untuk mendapatkan kedudukan/jabatan pada posisi penting  pernah terjadi dikalangan para murid, Yakobus dan Yohanes adalah murid-murid pertama yang dipanggil oleh Tuhan Yesus , mereka merasa punya relasi khusus dengan Tuhan Yesus karena orang tua mereka memiliki ikatan persaudaraan (Maria Ibu Yesus dengan Salome Ibu dari Yakobus dan Yohanes) karena itu bila kita mempelajari perikop Dari Kitab Markus Pasalnya yang ke 10  ayat 35 sampai dengan 45 membandingkan dengan perikop pararel yakni Matius pasalnya 20 ayat 20 sampai 28 memiki perbedaan dan persamaan Yaitu :

KESAMAAN
PERBEDAAN
Yesus sedang menjelaskan tentang penderitaan yang akan Ia Jalani kepada murid-muridnya
Dalam Markus 10 : 35-45, yang meminta tahta, jabatan, kedudukan ialah Yakobus dan Yohanes sedangkan pada Matius 20 : 20-28 yang meminta akan hal tersebut ialah Salome ibu mereka agar mereka bisa mendapat tempat yang istimewa pada sisi Tuhan Yesus untuk turut serta memerintah dalam kerajaan yang dibbangun Yesus

                Apa memang Yakobus dan Yohanes maupun ibu mereka sudah membayangkan jalan-jalan yang akan dijalani oleh Yesus, sehingga mereka meminta untuk ada dikiri-kanan Yesus untuk melindungi/mem-back up ataukah mereka hanya sekedar mencari popularitas untuk ikut berkuasa dan lebih terkenal lagi. Mereka sangat yakin bahwa permintaan mereka pasti akan dikabulkan oleh Tuhan Yesus karena ada hubungan kekeluargaan diantara mereka.

                Mendengar permintaan dari Yakobus dan Yohanes itu Yesus pun bertanya kepada mereka (Ayat 38) lalu meraka pun menjawab, Kami dan cawan dan baptisan yang dimaksud Yesus ialah penderitaan yang nantinya segera di jalani oleh Tuhan Yesus. Ternyata Yakobus dan Yohanes menyatakan bahwa mereka telah siap dan sanggup menjalaninya bersama-sama dengan Tuhan Yesus.        

                Yesus menjawab mereka bahwa, berarti kamu siap untuk menderita karena membela dan mempertahankan kebenaran injil. Tapi hal duduk disebelah kanan ataupun kiriku pada kerajaan itu bukanlah urusanKu, Aku tidak berhak memberikannya (Ayat 40). Permintaan Yakobus dan Yohanes menimbulkan kemarahan dari ke sepuluh (10) murid yang lain menyikapi situasi para murid itu, Ia memanggil mereka dan mengajrkan kepada mereka tentang kebesaran dan keteladanan sebagai pengikut-pengikut-Nya, sebab  dalam pikiran mereka bahwa menjadi murid/ pengikut Yesus berarti menjadi tangan kanan/kiri dari Tuhan – menjadi terhormat – orang-orang besar, tuan-tuan yang memerintah dengan tangan besi melainkan harus menjadi pelayan, menjadi Hamba yang melayni, rela berkorban bagi orang lain.

                Jadi saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, semua jabatan yang dikenakan kepada kita bukanlah jabatan-jabatan komersial namun merupakan jabatan-jabatan pelayanan yang berpola pada Kristus sama dengan pelayanan dan hamba yang melayani bukan sebaliknya (Filipi 2 : 7-8).



Ingat : semakin kita hidup merendahkan diri maka semakin tinggi martabat kita tapi semakin kita meninggikan diri (Sombong, angkuh, egois) dan tunjuk kuasa semakin memperhatikan martabat kita yang rendah



Belajarlah menjadi orang-orang yang rendah hati agar hidupmu terus diberkati dan menjadi berkat buat banyak orang

Refleksi _Pdt. Nn. M. Rangotwat, STh

Editor : Adi Ngingi (Janeza.adi@gmail

Tidak ada komentar:

Posting Komentar